"Untuk yang ketiga kalinya Yohannes Bridal menerima penghargaan MURI dengan kategori kolektor gaun pengantin unik dengan aplikasi terbanyak di Indonesia, yaitu 18 aplikasi," terang Paulus Pangkah, wakil dari MURI, setelah menyerahkan penghargaan MURI kepada Yohannes di Mall Taman Anggrek, Sabtu (29/04).
Seperti kita ketahui pada rekor MURI yang pertama, Yohannes batang korek api, sumpit, sedotan, kuaci, karet tutup botol dan paper clip untuk membuat gaun pengantin yang unik serta spektakuler. Dan untuk rekor yang kedua, pria yang kini berusia 51 tahun ini membuat gaun pengantin dengan menggunakan sapu lidi, kepingan cd, biji buah kedondong, tulang ikan, krupuk dan jagung.
Sedang untuk penghargaan MURI yang ketiga ini, Yohannes gaun dari aplikasi krupuk, serutan kayu, kulit biji salak, tanduk, biji buah asem dan terakhir adalah biji buah mahoni.
"Waktu aku jalan jalan di Sukabumi, aku melihat banyak pohon mahoni dan aku meminta untuk mengumpulkan bijinya untuk di jadikan gaun spektakuler," tutur Yohannes selalu mendapat ide ketika lagi jalan-jalan.
Nampaknya, kreatifitas pria kelahiran Tegal ini tak akan padam dan terus menyala, apalagi dirinya berambisi untuk bisa terdaftar di 'Guiness Book Of Record'. Dukungan dari Jaya Suprana pun membuat pria lajang ini menjadi lebih termotivasi.
"Saya disemanagati Jaya Suprana, kalau kreatifitas yang positif dan berhubungan dengan karya seni jangan dihentikan, terus berkarya dan berkarya. Dan apabila aku mendapat MURI yang ke empat, akan didaftarkan ke 'Guiness Book Of Record," ungkap Yohannes penuh semangat.
Untuk mewujudkan MURI yang keempat pada bulan Juli mendatang, pria berkacamata yang pernah mengenyam pendidikan di negara Kanguru ini akan menyiapkan gaun dari sisik ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar