Rabu, 31 Desember 2008

Karya Sastra

Sebelum saya lebih jauh mengapresiasikan karya seni yang saya paparkan di blog saya,ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui apa itu SENI.

Ada beberapa pengertian tantang seni yang saya ketahui,.di bawah ini beberapa definisi tersebut antara lain :

- Menurut saya Seni itu sebuah penciptaan benda atau segala hal yang karena keindahannya orang senang melihat, mendengar,ataupun membacanya.

- Seni juga merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia (penerima).

- Selain itu seni juga suatu kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas ke dalam suatu karya. Bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam batin penerimanya.

- Dan juga seni itu suatu kegitan manusia yang secara sadar dengan perantara tanda-tanda lahiriah tertentu menyampaikan perasaan-perasaannya secara tertulis yang telah dihayatinya.

Sastra juga adalah karya dan bentuk seni yang berhubungan dengan ekspresi penciptaan, pikiran, perasaan, ide, semangat, pengalaman, yang dituangkan melelui bahasa sebuah karya oleh pengarang.

Sastra tidak hanya diterima sebagai sebuah karya seni yang menggugah budi imajinasi, emosi tetapi telah dianggap sebagai suatu kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelaktual. Dengan demikian sastra yang dilahirkan itu diharapkan dapat memberikan kepuasan estetik dan kepuasan intelektual dalam bertutur.

Saya juga mau memberi tau tenteng hal-hal yang perlu diperhatikan bagi seorang penyair dalam membuatsebuah karya sastra, siapa tau diantara kalian, eh,kok malah kaya judul lagu group band d’masiv, hehehe

Maksudnya kali aja diantara para pembaca ada yang gak tau,.!!!

Ok, hal-hal yang perlu diperhatikan penyair dalam membuat karya yaitu ;

1. Melihat, Mendengar, Merasakan,

2. Imajinasi, Sebab dengan Imajinasi seorang penyair dapat mengarang kata-kata yang akan ditulis agar tampak berestetika dan bertutur kata yang mudah dimengerti dan indah,

3. Pembendaharaan kata seorang penyair harus memiliki pembendaharaan kata yang banyak agar tidak mengalami kekurangan bahasa atau kata dalam menulis sebuah karya

4. Rasa percata diri dalam menuangkan karyanya, agar selalu puas dengan karya-karya yang telah dilahirkan dan agar karyanya tidak hanya menjadi penghuni laci atau tong sampah difamar.

Selain itu juga ada beberapa bentuk sastra ;

1. Puisi

2. Cerpen / cerita pendek

3. Novel

4. Dongeng

Berikut dibawah ini ada beberapa pengertian tentang puisi sebagai berikut ;

· Puisi adalah pengungkapan alamiah penyair tentang perenungan terhadap kehidupan melalui daya cipta yang artistik. Didalamnya ia mengekspresikan luapan perasaan suasana hati dan pikiran, maupun peristiwa yang mengandung makna yang tertentu

· Puisi adalah seni atau karya dari penyair yang merupakan salah satu seni untuk mengekspresikan imajinasi dengan kenikmatan perasaan dan bahasa yang berirama

· Puisi adalah seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan pembaharuan

· Puisi adalah peryataan perasaan yang imajinatif , yaitu perasaan yang direkam atau diangankan

· Puisi merupakan seni keajaiban kata-kata dan bahasanya yang khas dan istimewa membuat puisi kadang-kadang sulit dimengerti atau dipahami

· Puisi adalah sebuah maha karya yang tak terbantahkan

Sedangkan unsur-unsur dari sastar tersebut diantaranya ;

1. Tema

2. Pikiran, Ide atau emosi

3. Bentuk, kesan dan pesan



Nah, sekarang saya akan memperlihatkan beberapa karya sastra atau karya tulis atau juga bisa di bilang sebuah kata-kata cinta yang Alhamdulillah saya buat sendiri dari beberapa pengalaman Cinta saya, kata-kata yang saya buat sendiri dari beberapa kali saya mencoba menjalin sebuah cinta, mencoba mendapatkan cinta saya yang murni tulus dari hati, dari beberapa gadis tetapi selalu saja gagal, putus di tengah jalan, Dan kandas di tengah jalan.

Ya udah kalo gitu, berikut kata-kata cinta yang bisa anda baca. Mudah-mudahan aja menurut anda bagus.kalo bagus Mohon di beri komentar yah…hehehe



Mudah-mudahan setelah anda membaca tulisan saya di atas, anda bias juga berkarya, dan mengeluarkan semua imajinasi anda untuk membuat suatu karya yang bernilai seni. Sapa tau anda juga salah satu orang yang berbakat di bidang SENI.



INGAT

Puisi adalah karya

Tapi puisi ada karsa

Ada rasa ada jiwa

Puisi tanpa karsa bagai gedung tak bertulang baja

Puisi tanpa rasa bagai sayur tanpa penyedap rasa

Puisi tanpa jiwa bagai hidup tapi mati tak mau

Untuk mengerti puisi,

Cobalah suka membacanya,

Suka menganalisa,

Dan cintai sepenuh jiwa.

MAKA UNSUR YANG SAYA SEBUTKAN TADI AKAN

HADIR SENDIRI DI SANUBARI’MU







FOTOGRAFI

FOTOGRAFI

Sejarah Fotografi

Sebelum kita mengenal dunia fotografi lebih jauh, ada baiknya kita mengenal perkembangannya. Asal mula fotografi ditemukan berikut ini orang-orang yang mrmiliki peranan penting dalam sejarah perkembangan fotografi.

Berikut di bawah ini adalah orang-orang yg berjasa dalam fotografi,

  1. Thomas Wedgwood (thn 1771-1805)

Pria berkebangsaan Inggris ini, pada tahun 1782 menemukan metode memindahkan gambar atau lukisan yang terdapat pada sebidang kaca dengan pancaran / sorotan cahaya ke atas kertas atau kulit yang terlebih dahulu dibuat peka dengan cahaya dan apabila gambar-gambar tersebut terkena cahaya gambar-gambar tersebut lalu hilang lagi, tetapi belum dapat membuat gambar-gambar secara permanent.

  1. Joseph Nicephore Niepce (1765-1833)

Pada tahun 1816 joseph N.N melakukan percobaan dengan kamera yang dilengkapi lensa, juga dengan bahan-bahan kimia. Dia berhasil membuat gambar negative dengan cahaya diatas kertas yang dibuat peka terlebih dahulu, lalu tahun 1822 dia melumarkan larutan aspal dalam minyak lavender ke atas sebidang plat gambar yg terbuat dari timah hitam dan timah putih lalu menyinarinya dalam kamera selama berjam-jam lamanya dengan cahya matahari hingga di dapat positif.

  1. Louis Jacques mande Daguerre (1800-1877)

Mula-mula dia membuat percobaan untuk membuat permanent hasil pemotretannya. Pada tanggal 15 juni 1839 raja Louis Phillipe menghadiahkan kepadanya uang sebanyak 6000 france setahun sebagai penghargaan.

  1. Wiliam Henry Fox Talbot (1787-1851)

Wiliam Henry juga melakukan percobaan yang pada akhirnya menemukan suatu proses untuk membuat foto dengan kamera yang dinamakan pinhole camera. Tahun 1855 ia berhasil memotret rumahnya, dialah yang berhasil menggunakan obat penimbul untuk menimbulkan bayangan tetap (permanent) dari hasil pemotretannya. Dengan adanya urutan-urutan tahap demikian yang dilakukan oleh Talbot dalam menciptakan sebuah foto yaitu memotret, mengembangkan bayangan obyek, menetapkan kemudian mencetak foto dari negative pada selembar kertas yang peka, maka lengkaplah tahap pembuatan foto yang seperti sekarang umum dilakukan orang diseluruh dunia.

  1. George Estman (1854-1932)

Estman memulai karirnya dalam bidang fotografi sebagai tukang plat untuk mendapatkan bahan peka. Mula-mula ia hanya membuatnya dalam jumlah terbatas hingga pada tahun 1879 ia berhasil membuat plat dalam jumlah banyak. Ketika tahun 1888 ia memasarkan kamera box yang mudah cara menggunakannya, apalagi setelah ia berhasil menjual gulungan film yang dapat dimasukkan kedalam kamera pada cahaya terang (tidak dikamar gelap), sehingga lebih mudah. Dan pada tahun 1891 pada saat berumur 77 tahun estman memiliki suatu perusahaan yg besar yaitu estman Kodak company.



Kamera

Kamera adalah alat untuk merekam gambar suatu objek pada permukaan yang peka cshaya. Kamera merekam melalui cara kerja optic, yaitu memsukkan cahaya dengan bantuan lensa. Sehingga terbentuklah gambar yang tampak pada jendela bidik pada pemukaan film atau plat.



Mengenal Kamera

Komponen Kamera SLR

Pembidik (viem vender)

Salah satu bagian yang penting pada kamera, pada kamera SLR fotografer melihat subjek melalui lensa, ada dua sitem bidikan, yaitu ;

  1. Jendela bidik yang tepisah dari lensa (view vender type)

  2. Bidikan lewat lensa (refleks type)

Jendela bidik merupakan sebuah kaca yang didalamnya terdapat banyak informasi dalam pemotretan antaranya penemu jarak (range finder), diafragma, shutter speed, dan pencahayaan (exposure)



Lensa

Lensa adalah gabungan elemen kaca yang berfungsi meneruskan sinar sebagai satu-satunya celah masuknya sinar dari luar, dan brfungsi sebagai alat memfokuskan cahaya, lensa berperan penting menentukan baik buruknya gambar yang dihasilkan. Lensa terbagi beberapa macam yaitu ;

  1. Lensa standar

Berukuran 50mm, lensa ini akan menunjukkan objek yang sebenarnya yg tampak melalui mata

  1. Lensa sudut lebar

Seperti namanya lensa ini dapat menjangkau objek pemotretan lebih luas atau lebar

  1. Lensa fish eyes

  2. Lensa tale

Membuat efek memendekkan, membentuk ruang tajam yang sempit sehingga objek lebih menonjol dari sekitarnya ukurannya 70mm keatas.

  1. Lensa zoom

Merupakan gabungan ketiga jenis lensa, kelebihannya kita tak perlu sering mengganti lensa.

  1. Lensa makro

Digunakan untuk memotret benda-benda kecil.



Rana / Shutter speed

Shutter artinya penutup, fungsi shutter adalah membuka penutup dan menutup lagi, pada saat shutter terbuka terjadi pembukaan lensa agar cahaya masuk dan mengenai film pada gelang pengatur terdapat angka-angka : 1-2-4-8-15-30-60-125-250-500-1000-2000, yang berfungsi mengatur kecepatan rana / shutter membuka dan menutup lagi.





Perangkat Fotografi dan aksesorisnya

  1. Film

Perangkat foto yang menangkap cahaya saat memotret adalah film, secara garis

Besar film terdiri atas dua unsur yang menentukan kepekaan film terhadap cahaya

  1. Plastik (celluloid)

  2. Emulsi (emulsion)

Satuan kepekaan film ditulis berdasarkan standar mutu, yaitu American Standard Association (ASA). Satuan kepekaan film ASA adalah :

1. ASA 25 - ASA 64 Disebut slow film atau film lambat

2. ASA 100 – ASA 200 Disebut medium film atau film sedang

3. ASA 400 – ASA 1000 Disebut fast film atau film cepat

4. ASA 1600 – ASA 6400 Disebut ultra fast atau film sangat cepat

Aksesoris Kamera antara lain :

  1. Tripod

Tripod atau kaki tiga adalah alat untuk menyangga kamera, berfungsi untuk mengatasi getaran kamera.

  1. Monopod

Fungsinya sama dengan tripod, hanya saja monopod berkaki satu.

  1. Filter

Terbuat dari system optic yang dipasang pada penutup luar lensa

  1. Flas

Perangkat iyang memberikan cahaya saat keadaan minim cahaya, flas bisa terapat ataupun terpisah dari kamera.

  1. Pengukur cahaya / light meter

Membantu dalam menentukan berapa kecepatan dan difragma saat memotret.



Jenis-jenis Kamera

  1. Kamera Format Besar

Berukuran kira-kira sebesar kotak radio atau televise. Film yang digunakan berukuran besar dan berupa lembaran bukan gulungan. Hasil foto kamera format besar sangat bagus dan tajam. Bisa dibesarkan hingga sebesar reklame tanpa mengurangi mutu gambar.

  1. Kamera format sedang

Merupakan pengembangan dari kamera format besar, dari segi ukurannya yang lebih kecil dan bias dibawa-bawa.

  1. Kamera format kecil

Alasan kamera ini dibuat agar bentuk kamera lebih kecil dan film yang digunakan berformat film bioskop

  1. Kamera istimewa

Disebut istimewa karena cara kerja dan bentuknya berbeda dengan kamera lain. Seperti tidak terdapat tombol kecepatan dan diafragma sehingga memotret cukup dengan menekan tombol kamera dan foto pun jadi.









  1. Kamera SLR (single lens reflect)

Pada kamera SLR, cahaya yang masuk ke dalam kamera dibelokkan ke mata fotografer. sehingga fotografer mendapatkan bayangan yang identik dengan yang akan terbentuk. Saat fotografer memencet tombol kecepatan rana, cahaya akan dibelokkan kembali ke medium (atau film). Lensa kamera SLR dapat diganti-ganti sesuai kehandak, sangat disukai para ahli foto, atau hobby.

  1. Kamera Polaroid

Kamera jenis ini memakai lembaran Polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga pemotret tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.

  1. Kamera digital

Kamera jenis ini merupakan kamera yang dapat bekerja tanpa menggunakan film. Si pemotret dapat dengan mudah menangkap suatu objek tanpa harus susah-susah membidiknya melalui jendela pandang, karena kamera digital sebagian besar memang tidak memilikinya. Sebagai gantinya, kamera digital menggunakan sebuah layar LCD sebagai media penyimpanan. Kamera digital menggunakan internal memory ataupun external memory yang menggunakan memory card.

SINEMATOGRAFI

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal dari bahasa Latin kinema ‘gambar’. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang tekhnik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide.

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama, maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sadangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan tekhnik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).

Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi. Berikut dibawah akan memperjelas perihal istilah film.

MEDIA AUDIO विसुअल

Medium yang menggunakan perekaman visual dan audio sebagai media ekspresi, baik sebagai ungkapan artistic maupun penyampaian fakta-fakta ke public.

FILM

Film merupakan cerita atau adegan per adegan yang direkam melalui kamera film (kinescope) dalam pita film (seluloid) yang diproyeksikan di atas bidang putih dalam ruang gelap (sinema / teater).

VIDEO

Penemuan tekhnologi perekam video adalah sebuah usaha dalam mengatasi kerumitan dalam pembuatan sebuah film. Video memberikan kemudahan secara ekonomis dalam memproduksi karya audio visual. Perekam audio hadir dengan kemungkinan merekam ke pita magnetic analog yang dapat merekam gambar dan audio dalam waktu bersamaan. Video juga memberikan fitur instant playback, dimana hasil perekaman yang sudah kita buat dapat langsung kita lihat hasilnya secara langsung tanpa proses pencucian film dalam seluloid.

MACAM-MACAM FILM

  • FIKSI

  • NON-FIKSI (DOKUMENTER)

  • DOKUMENTASI

  • DOKUMENTER

JENIS DOKUMENTER

  • Dokumenter Edukasi

  • Dokumenter Testimoni

  • Dokumenter Feature

  • Dokumenter Infestigatif

  • Dokumenter Subjektif

PEMBUATAN DOKUMENTER

  • Dokumenter dibuat berdasarkan data pasti

  • Proses awal pembuatan sebuah documenter berpijak pada asumi

  • Mengejar momen

  • Improvisasi sangat mungkin terjadi di lapangan

  • Menangkap dan mengemas realitas

PRA PRODUKSI

  • Penentuan ide

  • Pengolahan ide

  • Penulisan dan penyusunan scenario documenter

ABSTARKSI

Penggambaran keseluruhan ide film dalam 2 atau 3 kalimat (teks)

STRUKTUR BERCERITA

Penggambaran keseluruhan ide film dalam 1 tulisan pendek, menyangkut aspek-aspek :

  • Lokasi

  • Tata kamera

  • Metode pendekatan (menggunakan narasi, wawancara, dsb)

  • Adakah footage dari sumber lain yang akan di pakai ?

Pengumpulan naskah setelah pengumpulan data hasil riset

  • Kemungkinan naskah akan berubah.

  • Naskah Asumtif dapat menjadi Naskah Analisis

Tim Produksi

  • Pimpinan Produksi : Menjaga keseluruhan Produksi

  • Sutradara : Memiliki otoritas penuh terhadap keseluruhan ide film

  • Penulis naskah / Periset : Melakukan riset lengkap mengenai ide film dan menuangkannya ke dalam sebuah naskah

Sutradara

  • Kamerawan : Menuangkan semua ide film dalam bentuk gambar dan pencahayaan

  • Perekam suara : Menuangkan semua ide audio dalam film termasuk dip roses paska produksi (bekerja sama dengan editor)

  • Editor (Pasca produksi) : Bertanggung jawab semua penyusunan semua materi audio dan visual yang sudah ada ke dalam bentuk film yang diinginkan

Produksi

  • Pengambilan gambar dan suara sesuai naskah.

Pasca produksi

  • Mengkongkritkan ide menjadi produk melalui editing

PASCA PRODUKSI DAN TEKNIK PRODUKSI

KAMERA

Pemilihan kamera akan sangat berpengaruh dalam produksi gambar yang akan di hasilkan. Kamera di bagi dua menurut material yang dipakai :

  • Kamera seluloid, memakai bahan film seluloid, dimana obyek dipantulkan melalui cahaya dan direfleksikan ke dalam plat seluloid (fotografi)

  • Kamera video, memakai material digital, dimana obyek dipantulkan oleh cahaya dan terekam oleh pita magnetic yang ada dalam kaset video, semakin bagus kamera yang dipilih, semakin baik gambar yang di hasilkan.

Angle Kamera

  • Angle Kamera Obyektif

  • Angle Kamera Subyaktif

Angle Kamera didefinisikan sebagai wilayah dan titik pandangan yang direkam oleh lensa. Ada tiga factor yang menentukan angle kamera ;

  • Ukuran subyek

  • Angle dari subyek, dan

  • Tinggi kamera

Pasca Produksi

Selama tahap pasca produksi umumnya ada tiga tugas yang berlangsung kurang lebih secara bersamaan :

  • Mixing suara dan “looping”

  • Editing

  • Efek khusus

Editing

Editing film bisa diperbandingkan dengan memotong, mengasah dan menyunting berlian। Berlian yang masih dalam bentuk bongkahan tidak bisa dikenali. Bongkahan itu harus dipotong dulu, diasah dan disunting dengan ikatan agar keindahan yang dimilikinya dapat dihargai sepenuhnya.



TEATER

Teater barasal dari kata teatron (Bahasa Yunani / Greek). Teater bisa juga diartikan mencangkupgedung, pekerja (pemain dan crew panggung), sekaligus kegiatannya(isi-pentas / peristiwa). Sementara itu, ada juga yang mengartikan teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan, baik dipanggung maupun di arena terbuka. Jika peristiwa tontonan mencakup ‘tiga kekuatan’ (pekerja-tempat-komunitas penikmat / penonton), maka peristiwa itu adalah teater.Teater sabagai seni kolektif, teater bukan saja menyangkut sagala bidang seni(rupa, tari, musik, dan sastra), tetapi juga menyambar manajemen, psikologi, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Untuk itu tentang teater semakin subur dan produktif.

Ada 5 t ahapan yang membuat sebuah peristiwa teater bisa terwujud, yakni :

  1. Lahirnya impian, gagasan atau ide.

  2. Optimalisasi pengetahuan dan keahlian berteater.

  3. Bergulirnya proses kreatif.

  4. Terjadinya tindakan teatral.

  5. Kebersamaan yang saling berbagi.

SUTRADARA

Seorang sutradara bertanggung jawab menyatukan seluruh kekuatan dari berbagai element eater. Seorang sutradara harus mempunyai argument / alasan yang kuat dan jelas mengapa memilih tema tertentu. Selain itu, dia juga harus bisa mewujudkan tujuan yang hendak dicapai melalui pementasan teater yang dilakukan.

Tugas-tugas sutradara :

  1. Memilih naskah lakon.

  2. Memilih pemain dan pekerja artisti.

  3. bekerja sama dengan staf artistic dan non artistic

  4. Menafsir naskah lakon dan menginformasikannya kepada seluruh pekerja.

  5. Melatih pemain agar bisa memerankan peran berdasar tafsir yang sudah dipilih atau cast.

  6. Mempersatukan seluruh kekuatan dari berbagai element eater sehingga menjadi sebuah pagelaran yang bagus dan menarik serta bermakna.

KEAKTORAN

Acting diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan kata peran (pemain sandiwara) yang dalam kamus berarti proses, cara, perbuatan memahami perilaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang. Tentunya tidak memahami tetapi juga ‘melakukan’ perilaku orang tersebut.Sebenarnya asal kata “acting” adalah “to act” atau dalam bahasa Indonesia berarti “beraksi”.

Hakikat seni peran adalah meyakinkan. Jika berhasil meyakinkan penonton penonton bahwa apa yang tengah dilakukan actor benar,maka itu sudah cukup. Alat actor adalah tubuh / raga dan sukmanya. Itulah yang harus terus-menerus diasah dan digali agar siap dalam menghadapi, menggali, dan memainkan peranan. Aktor juga adalah seorang peneliti, ia harus melakukan pengamatan dan penelitian terhadap berbagai aspek yang ada di lingkungan sekitarnya.

Dalam berakting, seorang aktor tidak boleh berpura-pura. Dia harus menciptakan kebenaran peran. Ketika bermain sebagai orang gila, dia harus benar-benar menjadi gila. Kemampuan mendefinisikan diri ini, menunjukan bahwa akting itu adalah seni yang merayakan vitalitas kehidupan manusia dan mengalirnya kehidupan tersebut.

Ada beberapa hal penting yang harus dimiliki aktor :

  1. Konsentrasi.

  2. Imajinasi.

  3. Kerjasama.

  4. Improvisasi.

Segi teknis penyelidikan karakterisasi dapat dibagi dalam 4 tingkat yaitu :

  1. Ciri fisikal.

  2. Ciri sosial.

  3. Ciri psikologis.

  4. Ciri moral.

Eksistensi seseorang aktor adalah kemampuan kebutuhannya memberi definisi pada dirinya sendiri. Kemampuannya mentransformasikan diri ini sebenarnya adalah potensi dan kekuatan dimasa datang. Sementara naskah mengerjakan tentang siapa kita sebenarnya, maka aktor mengerjakan tentang siapa kita nanti.



Aktor mengasihi,

Tetapi bukan untuk dirinya.

Aktor berbagi,

Tetapi tidak memamerkannya.

Aktor mencintai,

Tetapi tidak meminang.

Aktor menerima,

Tetapi tidak memiliki.

Kebahagiaan adalah

Berada dalam kebenaran.

Dia tidak melihat dirinya sekarang,

Tetapi siapa dirinya nanti.





TEATER

Teater barasal dari kata teatron (Bahasa Yunani / Greek). Teater bisa juga diartikan mencangkupgedung, pekerja (pemain dan crew panggung), sekaligus kegiatannya
(isi-pentas / peristiwa). Sementara itu, ada juga yang mengartikan teater sebagai semua jenis dan bentuk tontonan, baik dipanggung maupun di arena terbuka. Jika peristiwa tontonan mencakup ‘tiga kekuatan’ (pekerja-tempat-komunitas penikmat / penonton), maka peristiwa itu adalah teater.
Teater sabagai seni kolektif, teater bukan saja menyangkut sagala bidang seni
(rupa, tari, musik, dan sastra), tetapi juga menyambar manajemen, psikologi, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Untuk itu tentang teater semakin subur dan produktif.

Ada 5 t ahapan yang membuat sebuah peristiwa teater bisa terwujud, yakni :
1.Lahirnya impian, gagasan atau ide.
2.Optimalisasi pengetahuan dan keahlian berteater.
3.Bergulirnya proses kreatif.
4.Terjadinya tindakan teatral.
5.Kebersamaan yang saling berbagi.

SUTRADARA
Seorang sutradara bertanggung jawab menyatukan seluruh kekuatan dari berbagai element eater. Seorang sutradara harus mempunyai argument / alasan yang kuat dan jelas mengapa memilih tema tertentu. Selain itu, dia juga harus bisa mewujudkan tujuan yang hendak dicapai melalui pementasan teater yang dilakukan.

Tugas-tugas sutradara :
1.Memilih naskah lakon.
2.Memilih pemain dan pekerja artisti.
3.bekerja sama dengan staf artistic dan non artistic
4.Menafsir naskah lakon dan menginformasikannya kepada seluruh pekerja.
5.Melatih pemain agar bisa memerankan peran berdasar tafsir yang sudah dipilih atau cast.
6.Mempersatukan seluruh kekuatan dari berbagai element eater sehingga menjadi sebuah pagelaran yang bagus dan menarik serta bermakna.

KEAKTORAN
Acting diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan kata peran (pemain sandiwara) yang dalam kamus berarti proses, cara, perbuatan memahami perilaku yang diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang. Tentunya tidak memahami tetapi juga ‘melakukan’ perilaku orang tersebut.Sebenarnya asal kata “acting” adalah “to act” atau dalam bahasa Indonesia berarti “beraksi”.
Hakikat seni peran adalah meyakinkan. Jika berhasil meyakinkan penonton penonton bahwa apa yang tengah dilakukan actor benar,maka itu sudah cukup. Alat actor adalah tubuh / raga dan sukmanya. Itulah yang harus terus-menerus diasah dan digali agar siap dalam menghadapi, menggali, dan memainkan peranan. Aktor juga adalah seorang peneliti, ia harus melakukan pengamatan dan penelitian terhadap berbagai aspek yang ada di lingkungan sekitarnya.
Dalam berakting, seorang aktor tidak boleh berpura-pura. Dia harus menciptakan kebenaran peran. Ketika bermain sebagai orang gila, dia harus benar-benar menjadi gila. Kemampuan mendefinisikan diri ini, menunjukan bahwa akting itu adalah seni yang merayakan vitalitas kehidupan manusia dan mengalirnya kehidupan tersebut.

Ada beberapa hal penting yang harus dimiliki aktor :
1.Konsentrasi.
2.Imajinasi.
3.Kerjasama.
4.Improvisasi.
Segi teknis penyelidikan karakterisasi dapat dibagi dalam 4 tingkat yaitu :
1.Ciri fisikal.
2.Ciri sosial.
3.Ciri psikologis.
4.Ciri moral.
Eksistensi seseorang aktor adalah kemampuan kebutuhannya memberi definisi pada dirinya sendiri. Kemampuannya mentransformasikan diri ini sebenarnya adalah potensi dan kekuatan dimasa datang. Sementara naskah mengerjakan tentang siapa kita sebenarnya, maka aktor mengerjakan tentang siapa kita nanti.

Aktor mengasihi,
Tetapi bukan untuk dirinya.
Aktor berbagi,
Tetapi tidak memamerkannya.
Aktor mencintai,
Tetapi tidak meminang.
Aktor menerima,
Tetapi tidak memiliki.
Kebahagiaan adalah
Berada dalam kebenaran.
Dia tidak melihat dirinya sekarang,
Tetapi siapa dirinya nanti.

TARI



Budaya adalah karya ciptaan manusia yang berupa kegiatan berolah ekspresi kreatif. Kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik secara kelompok maupun individu. Gagasan karya cipta terwujud dalam kegiatan tersebut dan dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya.

Ungkapan ekspresi manusia / masyarakat seperti bersyukur, memuja, bergembira, bersedih, marah, dan kecewa dapat diwujudkan dalam bentuk berolah seni atau berkesenian. Sehingga, munculah seni budaya masyarakat yang beraneka ragam bentuk dan kegunaannya. Misalnya, seni budaya sebagai upacara adat atau keagamaan dan sebagai alat untuk meramaikan suasana pesta desa, serta sarana pertunjukan.

Salah satu bentuk seni budaya masyarakat khususnya masyarakat Indonesia adalah seni TARI. Seni Tari yang berkembang dalam masyarakat Indonesia beraneka ragam, baik gaya, gerak, fungsi, maupun kegunaanya. Keanekaragaman seni tari daerah terlihat karena tiap daerah mempunyai cirri khasnya masing-masing. Namun pada dasarnya, mempunyai kesamaan yaitu perwujudannya dalam rangkaian gerak yang berkesinambungan yang didalamnya terdapat unsur keindahan seperti wiraga, wirasa, dan wirupa (unsur gerak tubuh, berirama, ekspresi, dan berwujud).

Dengan menelan definisi yang dikemukakan oleh orang-orang berkecimpung didunia seni tari, diantaranya :

  1. Corri Hertong, seorang penari kenamaan di Eropa, yang menyatakan : Tari adalah keteraturan bentuk gerak tubuh yang ritmis didalam suatu ruang.

  2. Drs.Sudarsono mengatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah.

  3. Pangeran Suryadiningrat memberikan definisi bahwa tari adalah gerak seluruh anggota badan yang teratur menurut irama gendang dengan ekspresi gerak tari.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tari adalah gerak indah dan ritmis atau dengan kata lain, Tari adalah tekanan emosi dalam tubuh dan ekspresi jiwa manusia yang diproyeksikan melalui keteraturan gerak tubuh yang ritmis serta indah yang disesuaikan dengan irama iringan musik didalam ruang atau waktu tertentu.

Ada 3 hal yang paling mendasar dalam tari, yaitu :

  1. Tenaga,

  2. Ruang dan,

  3. Waktu.

Tari mempunyai beberapa bentuk yaitu :

  1. Tari dalam bentuk sosial

  2. Tari dalam bentuk rakyat

  3. Tari dalam bentuk etnis

  4. Tari dalam bentuk spektakuler

  5. Tari dalam bentuk ekspresi seni

Dalam berlatih memang sangat diperlukan latihan yang intens dengan menggunakan emosi atau perasaan dalam tubuh seperti tarian pada umumnya.

Jenis tari ada beberapa macam, yaitu :

  • Tari Tradisional, yang merupakan tari yang ada sejak dahulu kala yang dilakukan oleh nenek moyang kita dan bersifat turun-temurun, hingga sampai sekarang.

  • Tari kontemporer, merupakan tarian yang memiliki arti, mempunyai gerakan-gerakan tubuh yang membentuk simbol yang dapat dimengerti.

  • Tari modern, merupakan jenis tari yang menggunakan jenis musik yang modern dengan gerakan-gerakan yang dimodifikasi dari teknik dasar gerakan tari, ataupun perpaduan gerakan lain sehingga membuat tarian itu menjadi indah.

Ada beberapa jenis tari yang tedapat di provinsi Sulawesi selatan, yakni :

  • Tari Makassar, seperti tari pakarena

  • Tari toraja, seperti tari pagellu

  • Tari dari suku bugis, seperti tari bosara

  • Tari mandar dll.

Tata cara pengggarapan tari

Dancekrip

  • Tema

  • Muatan

  • Isi

  • Judul

  • Koreografi

  • Sinopsis

Pengembangan Tari

Terjadinya perubahan bisa dilakukan saat bertambahnya pemain atau tergantinya tempat dan ruang yang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya (harus kelihatan serentak)

Setiap kali ada pengembangan harus ada semangat, emosi, atau penekanan dan aksen kualisasinya. Bergerak tidak hanya harus ada perubahan tapi terlebih dahulu pengembangan dan yang paling penting jangan mengulang tarian sampai tiga kali diduduki karena perubahan pada penonton akan lain, mereka akan cepat merasa bosan. Harus ada pola-pola tertentu apabila ingin melakukan tarian secara berulang-ulang. Jika melakukan tarian, gerakan harus berasal dari body apabila tidak, gerakan akan terasa sangat kaku.